“Abi, aku sekarat.”
Kalimat ini terus bergema di telinga Kamal Awaga bersamaan dengan sakit hati yang ia rasakan. Ini adalah kalimat terakhir yang diucapkan anaknya, Ibrahim yang berumur 9 tahun, sebelum ia akhirnya menjadi syahid (Insya Allah) akibat serangan biadab Israel.
“Mereka membunuh putraku dengan tangan dingin,” ungkap Kamal dalam keadaan yang terguncang menghadapi kematian anaknya yang tragis.
“Mereka membunuh putraku dengan tangan dingin,” ungkap Kamal dalam keadaan yang terguncang menghadapi kematian anaknya yang tragis.